- Mau Tau?
- Tentang Aku
- my contacthttp://www.facebook.com/elbasvia.rizkynahar
- 2. . .
- 3. . .
- Templets ku
Senin, 28 Januari 2013
Realistis vs Idealis
Kali ini saya ingin menuliskan pendapat saya mengenai
Realistis vs Idealis. Sebenarnya ada apa sih dengan Idealis-Realistis, kenapa
juga harus dibahas? nah ini nih yang mau saya bahas panjang nanti di belakang.
Idealis menurut saya lebih cenderung ke cara pandang seseorang dalam menghadapi
permasalahan, bukan seperti sifat yang selama ini mungkin saya dan anda kenal.
Banyak hal yang bisa mempengaruhi cara berpikir ini, missal seperti faktor
pendidikan dari orang tua, lingkungan tempat kita berkembang dan sebagainya.
Idielis itu semacam menanggapi permasalahan sesuai dengan teori yang kita
dapat. Bahkan metode penyelesaiannya pun benar-benar disesuaikan dengan teori
yang ada. Teori yang saya maksud disini tidak selalu dari buku, tapi bisa juga
diperoleh dari hal lain, pengalaman orang lain misalnya. Biasanya orang-orang
yang idealis memiliki kecenderungan untuk sulit menerima kebenaran dari orang
lain, ketika kita menghadapi mereka dalam suatu meja forum kita benar-benar
akan kerepotan untuk beradu pendapat dengan mereka, merasa selalu benar mungkin
bisa menjadi gambaran yang mudah bagi kita atau mungkin anda lebih sering
menyebutnya “keras kepala” tapi yang saya sampaikan ini bisa jadi sangat relative
dan tidak berlaku pada semua orang, sekali lagi kebiasaan dan lingkungan akan
sangat berperan seberapa idealisnya mereka.
Sedangkan realistis ini adalah cara pandang yang bertentangan dengan idealis,
kata kuncinya mungkin ada pada fleksibel, mereka yang memiliki cara pandang
seperti ini cenderung sangat terbuka pada orang lain. Melihat keadaan dengan
cermat dan menangani permasalahan sesuai dengan keadaan. Berbeda dengan Idealis
yang terkesan perfeksionis,
Realistis akan cenderung menggunakan pendapat mereka sendiri untuk
menyelesaikan problem jika memungkinkan.
Mengenai mana yang lebih baik saya rasa kesemuanya memiliki sisi positif dan
negative. Kedua cara pandang itu saling melengkapi kalau boleh saya
katakan. Coba saja kita analogikan jika Idealis = Teori dan Realistis = Opini,
maka anda membutuhkan keduanya untuk solving problem, anda tentu membutuhkan
Teori sebelum berpendapat bukan? Yang terbaik tentu ketika kita bisa
menempatkan keduanya pada tempa dan porsinya.
Nah yang menjadi masalah biasanya adalah ketika kita mulai mencampur adukan dua
cara pandang ini, hal ini sering kali menjadi dilema tidak hanya bagi pelajar
dan mahasiswa, saya rasa semua pernah mengalami ini. Singkat cerita biasanya
mereka menggunakan dalih Idealis dan realistis untuk membenarkan apa yang
mereka lakukan sekalipun itu bertentangan dengan norma yang ada. Oleh karena
itu pandai-pandailah kita menempatkan diri, “biar kagak brabe gitu kata orang betawi” hehe.
Itu pendapat yang kepingin saya utarakan barangkali ada salah kata mohon
dimaafkan. Trimakasih sudah mampir di blog saya. See you later.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: