GAMING?? What do
you Think?
Benarkah
Game hanya berdampak buruk saja? Mungkin kalimat ini akan sedikit kurang nyaman
di telinga bagi teman2 gamer kita. Baik, tulisan saya ini akan mengupas sisi
positif bermain game. Mungkin ada juga yang bertanya “loh mas, hanya sisi positifnya? Gak adil dong. .” ya, saya kusus
kan untuk positifnya saja, karena saya yakin sudah terlalu banyak diluar sana
yang membicarakan tentang sisi negatifnya.
Ternyata
tidak sedikit yang berusaha mencari-cari manfaat dari gaming, terlepas dari
pembenaran diri atau ajang pembuktian akan tetapi sudah menjadi fakta
dikalangan pemburu “manfaat gaming”, bahwa
sadar atau tidak mereka mersakan manfaatnya. Dibawah ini beberapa manfaat
seputar gaming yang saya kutip dari beberapa sumber dan bisa menjadi
pertimbangan pembaca.
Beberapa
peneliti dari University of Rochester di New York, Amerika melakukan riset
mengenai pengaruh positif dari bermain game.Dalam riset tersebut, para gamers
usia antara 18 hingga 23 tahun dibagi menjadi dua kelompok. Yang pertama,
adalah gamer yang dilatih dengan game Medal of Honor (Sebuah game FPS yang
cukup terkenal). Mereka main game ini satu jam tiap hari selama sepuluh hari
berturut-turut. Hasil penelitian menyebutkan bahwa para pemain game ini memiliki fokus yang lebih terhadap apa yang
terjadi di sekelilingnya, jika dibandingkan dengan mereka-mereka yang
jarang main game, apalagi yang tidak main sama sekali. Bahkan para gamer ini
juga mampu menguasai beberapa hal dalam waktu yang sama atau multitasking.
Pernyataan
dari seorang pakar sebagai berikut “Hasil
penelitian kami ini juga sangat mengejutkan karena proses belajar lewat main
game ternyata cepat diserap seseorang. Dengan kata lain, game dapat membantu
melatih orang orang yang memiliki problem dalam berkonsentrasi" tegas
Daphne Bavelier, ahli syaraf dari Rochester (sebuah universitas ternama di New
York).
James
Paul Gee, penulis buku "What Video
Games Have to Teach Us About Learning and Literacy", berharap suatu saat
nanti guru-guru dapat melibatkan game dalam tugas murud-muridnya.
“Kalau ilmuwan dan kalangan militer sudah memanfaatkan game sebagai simulasi
dan pengajaran, kenapa sekolah tidak melakukan yang sama?”
Menurut
Griffiths seorang psikiater ternama di Amerika, game dapat digunakan sebagai pengalih perhatian yang ampuh bagi yang
sedang menjalani perawatan yang menimbulkan rasa sakit, misalnya chemotherapy. Dengan
bermain game, rasa sakit dan pening mereka berkurang, tensi darahnya pun
menurun, dibandingkan dengan mereka yang hanya istirahat setelah diterapi. Game
juga baik untuk fisioterapi pada anak-anak yang mengalami cedera tangan.
Masih
banyak lagi fakta-fakta menarik tentang gaming, bebrapa manfaat singkatnya akan
saya uraiakan sebagai berikut :
·
Ada
banyak video game yang didesain sebagai media terapi, sebagai solusi
penyembuhan untuk orang-orang dengan kebutuhan khusus.
·
Konsep
bahwa gamer adalah anti-sosial terbukti salah. 65 persen gamer bermain
dengan kehadiran temannya secara fisik di sekitar mereka. Misalnya
dengan LAN
·
Video
game dapat membuat anak-anak berusia 4 dan 5 tahun untuk belajar
pengenalan huruf dan pemahaman cerita lebih baik (tentunya pada porsi yang
tepat).
·
Pemain
Call of Duty dan Halo memiliki kemampuan memperhatikan detail dan
mempelajari runtutan kejadian 30-50% lebih baik dibandingkan
mereka yang tidak memainkan game ini.
·
Para
ahli bedah yang sering memainkan game dapat melakukan operasi bedah 27%
lebih cepat dengan tingkat kelalaian 37% lebih rendah.
·
Efek-efek
positif ini hanya bisa didapatkan dengan catatan gamer tidak memainkan game lebih dari 21
jam per minggu.
Nah bagaimana pendapat pembaca mengenai hal ini?
Tentu setiap individu memiliki pertimbangan masing-masing sebagai acuan, namun
satu hal yang perlu kita cermati disini bahwa kita tidak perlu memandang para
gamer sebagai komunitas yang identik dengan hal-hal negative seperti (Anti
sosial - tidak peduli - acuh tak acuh) maaf,
sebenarnya 3 contoh disamping artinya sama :), setelah kita
mengetahui beberapa manfaat dari gaming diatas,tentunya selama masih dalam
batas kewajaran. Terimakasih. –E.R.N-
0 komentar: