Selasa, 09 April 2013

NASIHAT

           Setiap orang pasti akan atau sudah pernah merasakan masa keemasan dalam hidupnya, semacam golden age. Apalagi masa2 kehidupan dikampus, univ dan tingkat pendidikan sederajat. tidak heran mereka merasa pintar, merasa di atas teman2 yang lain yang mungkin tidak seberuntung dirinya yang bisa sampai menikmati bangku kuliah. bagi saya itu bukan hal yang benar tapi bisa menjadi wajar bagi umum karena banyaknya orang yang entah sadar atau tidak sudah terlalu biasa dengan hal itu sehingga dianggap benar.
           Pernahkah anda saking merasa hebatnya karena menjadi pernah atau sedang duduk dibangku univ-institute ternama sedikit/banyak menyepelekan nasihat orang tua? entah bagaimana dengan anda para pembaca, tapi saya pribadi jujur saja pernah malakukan hal itu, dan apa bagaimana reaksi saya setelah itu? saya akan banyak bercerita dibawah ini mohon jangan merasa bosan terlebih dahulu karena saya rasa insyalloh ini akan bermanfaat.
          Saya tegaskan pada diri saya bahwa saya benar2 telah melakukan kesalahan dengan menilai pendapat orang tua saya, dan sanagat menyesal karena pernah mengabaikan beberapa nasihat beliau2. butuh waktu yang cukup lama bagi saya untuk menyadari hal ini.
          Suatu ketika saya menjenguk nenek saya dan saya melihat kakek saya yang sedang bekerja keras mengolah sawah dan ternaknya di usianya yang sudah lebih dari kepala 7. Saya seringkali berkunjng dan kegiatan itu sudah beliau lakukan semenjak ibu saya masih kecil (bagi saya itu "waw" sekali, bagaiaman bisa beliau bertahan dengan rutinitas yang sama dengan rentang waktu yang lamanya puluhan tahun??). Sedikit menyinggung biografi beliau, beliau memiliki 2 orang putri (termasuk ibu saya) dan 1 orang putra, dana bisa saya katakan putra/i beliau memiliki ekonomi yang cukup baik, bahkan untuk keluarga saya sendiri terbilang lebih dalam hal financial.
         Back to Topik, sudah sering saya katakan kepada beliau "kek, mbok ya istirahat, sudah waktunya menikmati hidup, bercanda dengan cucu dan sebagaianya, toh ibu, paman dan bibi juga selalu kirim uang"
ternyata beliau menjawab pertanyaan saya "ngene iki. . di ge jogo2 lee.. adewe kan yo ora ngerti opo sing bakal e kedadean mbesok nek dino mburi" (inti dari apa yang beliau sampaikan adalah untuk berjaga-jaga).
        Beberapa minggu lalu saya mengambil mata kuliah -keskap (keselamatan kapal)- disana saya diajarkan tentang FSA (Formal Safety Assesment) yakni analisa untuk menanggulangi kejadian2 diluar dugaan yang dapat menyebabkan harming pada ship. Dan ketika saya memepelajari hal ini saya teringat apa yang dilakukan kakek saya dan hal itu juga bisa disebut FSA.
      nah, bisa dibayangkan bagaimana tenggang pendidikan anatara saya dan kakek kan? saya sedang menempuh pendidikan setara S1 sedang beliau SD pun tidak lulus. Tapi bahkan dalam prinsip berpikir tidak bisa dibilang kalah bukan.. itu hanya satu dari sekian banya cerita yang membuktikan ketajaman berpikir orang tua kita sekalipun dalam segi pendidikan beliau2 belum tentu diatas kita. pengalaman yang mendidik beliau2 menjadi begitu matang. . so? masih ragukah kita dengan nasihat2 beliau? semoga bermanfaat. .

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo